Senin, 17 April 2017



Pagi hari yang cerah dan Mentari datang menyinari bumi,aku terbangun dan melihat sebuah jam yang menunjukan pukul 00.08.

“Oh tidak aku terlambat lagi”

 Aku sudah 3 hari terlambat datang ke sekolah,karena aku memang sangat sulit untuk bangun di pagi hari,tanpa basa basi aku segera mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah dan aku pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki karena jarak rumahku dengan sekolah tidak terlalu jauh.

“Aku pasti akan dihukum”

Seketika perjalanan ku terhenti melihat amat banyaknya mobil polisi dan tank disepanjang pinggir jalan.

“Ada apa ini?” kata ku kebinggungan.
“Ah sudahlah aku sudah terlambat” Aku pun berlari menuju ke sekolah.

Dan akhirnya aku sampai di depan gerbang sekolah,tetapi malangnya aku gerbang sekolah sudah terkunci menggunakan sebuah gembok.

“Pak tolong pak buka gerbangnya”

“Kenapa kamu terlambat datang ke sekolah” balas satpam.

“Kesiangan pak tolong pak buka gerbangnya,pleaseee” ucapku memohon.

“iya sudah cepat masuk” akhirnya satpam itu pun membuka gerbang.

“Terima kasih banyak pak” aku pun berlari menuju ke arah kelas.

Aku pun memasuki ke ruangan kelas tetapi yang kubinggungkan kenapa didalam kelas begitu sepi hanya ada sekitar 13 orang saja dan tidak ada guru yang mengajar di dalam kelas,biasanya selalu ada,tetapi itu adalah hal yang baik jika tidak mungkin aku sudah dihukum..

“Hai Fauzan?Hai Farrel?” sapaku

“Hai irgi” sapa Fauzan dan Farrel bersamaan.

“Kenapa kelas ini begitu sepi?” kataku kebinggungan.

“Mungkin mereka semua sakit” Balas Fauzan.

“Sakit bersamaan?sungguh hal yang aneh”

“Kau lihat berita di tv pagi tadi??bahwa ada sebuah virus baru yang sungguh berbahaya” ucap Farrel.

“Oh iya aku melihat berita itu,yang aku tahu virus itu dapat menjangkiti manusia” balas Fauzan.

“Virus???Virus apa???” kata ku kebinggungan.

“Aku tidak tahu itu virus apa?Yang aku tahu virus itu sangat berbahaya” balas Farrel.

“Ya itu hanya sebuah berita,oh iya ngomong ngomong si Aziz mana?” Kata ku.

“Dia izin tidak masuk sekolah karena sakit” Balas Farrel.

“Sebaiknya kita menjenguk dia” Kata Fauzan.

“Oke pulang sekolah kita akan menjenguk dia” Kata ku.

Aku pun duduk di tempat ku,menunggu guru datang ke dalam kelas ku,tapi aku terheran saat mendengar suara teriakan dari jauh.

“Zan kau dengar itu?” Kata ku.

“Ya aku mendengar suara teriakan” Balas Fauzan.

“Aku ingin tahu suara itu berasal dari mana?”
Saat aku ingin pergi keluar kelas untuk mencari asal suaran teriakan itu,datang lah seorang guru pandangannya kosong dengan mulut yang berlumuran darah,dan berjalan dengan menyeret kakinya.

“Ugh ugh ugh” suara batuk dari guru tersebut.
Guru itu pun jatuh ke lantai,Aku pun segera menghampirinya.

“Pak pak bapak tidak apa apa??” kata ku panik.

“Arghhh” hanya suara erangan yang keluar dari mulut guru tersebut.
Tiba tiba guru itu menatap ku dengan pandangan yang menyeramkan,seketika aku gemetar dan takut.

“Arghhhhhhhhhhhhhhhhh” Guru itu pun menerjang ku dengan kuat tapi aku berhasil menahannya.

“Lepaskan aku,tolonggggg!!!” Aku berteriak histeris.

Aku tidak bisa melepaskan diri,guru itu mencoba mengigitku,tetapi aku menahannya dengan mendorong kepalanya,sementara yang lain berlarian keluar kelas tanpa menghiraukan ku

“Pletakkk”

Ternyata Fauzan menolongku dengan memukul guru tersebut menggunakan kursi,hingga kursi tersebut patah menjadi beberapa bagian.
Farrel mengambil patahan tersebut dan memukul guru tersebut hingga aku terlepas.

“Terima kasih kawan” ucapku berterima kasih.

“Arghhhhhhhhh” dia terbangun dan segera berlari ingin menerjang Fauzan.

“Pletakkkk” jatuh dengan pukulan yang keras.

Ternyata ada salah satu guru yang memukul guru yang ingin mengigitku tadi menggunakan pemukul baseball.

“Kalian cepat pergi dari sini” kata guru tersebut dan langsung lari meninggalkan kami bertiga.

“Zan,Rel? Kita harus cepat pergi dari sini” kata ku panik.

“Sebenarnya apa yang terjadi?” kata Fauzan dengan wajah kebinggungan.

“Nanti saja kita bicarakan lagi,sekarang kita harus pergi dari sini” Balas Farrel.
Kami pun berlari keluar kelas dan kami terkejut melihat kepanikan yang terjadi di sekolah ini,seluruh orang berlarian,dan banyak sekali orang yang sedang digigit dan dimakan oleh orang seperti guru yang tadi ingin menerjangku dan mengigitku.

“Apa yang terjadi disini??” kata ku panik.

“Cepatttt kita harus pergi dari sini”
Fauzan dan Farrel berlari meninggalkanku

 “Heyy tunggu aku” Aku berteriak kepada mereka agar menunggu aku

“Arghhhhhhh”

“Oh tidak suara apa itu”
Aku pun menoleh kebelakang dan ternyata itu adalah guru yang tadi ingin mengigitku.

“Oh tidakk” aku pun berlari sekuat tenaga mengejar Fauzan dan Farrel.
Aku berlari dengan sekuat tenaga dan dibelakang ku ada seorang guru yang mengejarku dengan mulut terbuka.

“Irgiiii,cepat masuk kesini” Farrel berteriak kepadaku dari jauh.
Aku berlari dengan sangat kencang menghampiri mereka.

“Cepat” kata Fauzan.
Aku pun masuk ke dalam ruangan tersebut.

“Jedar...jedar...jedar...” suara dobrakan pintu.

“Tahan pintunya”
Aku pun mengambil meja untuk menahan dobrakan itu.

“Sial...mereka itu..apa??” kata Fauzan dengan nafas terengah engah.

“Mungkin mereka itu zombie” balas Farrel.

“Hah?zombie?apa kau tidak salah?” kata ku dengan wajah kebinggungan.

“Iya kau lihat semua orang itu mirip zombie seperti yang ada di film film,berpandangan kosong dan sangat suka mengigit manusia”

“Iya baiklah itu zombie,tetapi sekarang bagaimana?apakah kita harus diam disini saja?”